KERANA BEBERAPA EKOR "BINATANG", IMEJ NEGARA TERCALAR
"KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan menghentikan sementara penempatan tenaga kerja Indonesia informal ke Malaysia.
Keputusan ini berlaku sampai kedua negara memperbaiki nota kesepahaman (MoU) perlindungan TKI. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno menegaskan hal itu di Jakarta, Kamis (25/6).
Ia didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Triyono Wibowo, Duta Besar RI untuk Malaysia Da’i Bachtiar, dan Atase Ketenagakerjaan RI di Malaysia Teguh Hendro Cahyono.
”Saat ini tercatat sekitar 3.000 TKI informal per bulan yang berangkat ke Malaysia. Penghentian sementara ini dilakukan sampai MoU selesai,” kata Erman.
RI bertekad, TKI harus memegang paspor serta mendapat kenaikan gaji, hak libur, dan hak cuti. Warga negara Malaysia yang memakai TKI ilegal harus dihukum. Pemerintah juga memperketat pintu embarkasi untuk mencegah TKI ilegal.
Secara terpisah, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Mohammad Jumhur Hidayat menyambut baik hal itu.
Selanjutnya, Jumhur meminta agar tim negosiasi revisi MoU pada 15 Juli nanti bisa mendesak Malaysia untuk tidak menerbitkan izin kerja bagi TKI informal yang datang tanpa perusahaan jasa TKI (PJTKI).
Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa TKI Rusdi Basalamah mengatakan, pemerintah harus berhati-hati agar penghentian sementara pengiriman TKI informal tak memicu TKI ilegal.
Namun, Rusdi meminta pemerintah memberikan solusi bagi calon TKI yang telah memiliki visa kerja dan sedang dilatih.
Dari Medan, Direktur Utama PT Rahmat Mandiri Muhammad Nasir dalam rilisnya membantah berita Kompas, 16 Juni 2009, yang menyatakan TKI atas nama Elpida diberangkatkan PT Rahmat Mandiri secara ilegal.
Nasir menegaskan, pihaknya memberangkatkan Elpida secara legal dengan dokumen lengkap sesuai dengan persyaratan Balai Pelaksana Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI Medan, di antaranya surat permintaan, surat izin pengerahan, surat persetujuan rekrut calon TKI, visa panggilan, dan asuransi.
”TKI tersebut kami berangkatkan naik feri dari Tanjung Balai tujuan Port Klang, bukan menaiki tongkang seperti yang diberitakan,” kata Nasir."
Berkaitan:
* Haiwan Bertopengkan Manusia Busukkan Nama Kita
* Temporary ban for Indon maids
* Indonesian stops sending maids to Malaysia
Leave a comment
Sila lontarkan pandangan anda sama ada melalui komen di blog atau di laman Facebook.
Berikanlah pandangan yang bertanggungjawab,tidak berunsur fitnah, tanpa menggunakan kata-kata lucah & kesat melampau (dilepaskan jika sesuai), dan semolek-moleknya biarlah berkaitan dengan isi artikel.
Kepada "Anynomous", sila letakkan nama pena anda. Jangan berani bersuara, tetapi takut memperkenalkan diri!
PERHATIAN:
Komen yang disiarkan di blog atau di laman Facebook tidak semestinya menggambarkan pandangan atau pendirian Duniacacamarba (DCM).
Blog ini TIDAK BERTANGGUNGJAWAB terhadap setiap pandangan atau pendapat yang diutarakan melalui laman sosial FACEBOOK atau yang terlepas siar di RUANG KOMEN blog. Komen itu adalah pandangan peribadi pemilik akaun.
Terima kasih.