KURSUS PORNO DI UNIVERSITI TAIWAN
[ANANOVA] 25 July- "A university in Taiwan has opened a course to teach students how to appreciate and analyse porn movies.
The Mass Communication Department of Providence University opened the course this semester, reports United Daily News.
To pass the course, students must give a 15 minute presentation in which they analyse an audience's psychological reaction to a porn clip from an academic perspective.
One worried student, who did not wish to be named, commented: "If I get a very good score in this course, I don't know how I'll explain it to my parents."
When registering for the voluntary course, students signed a paper agreeing that if the scenes were too explicit, they could choose to leave the classroom
The teacher, assistant professor Miss Chen Mingmei, said no students had ever left her class but some would briefly cover their eyes during the stronger scenes.
More than 50 students registered for the course, and most of them confessed that they had watched porn videos before.
Curiosity was given as the main reason for taking the course and most admitted their parents did not know what they were studying.
Another student admitted: "I am really worried my parents will see the score report when it is mailed home. I won?t know what to say if I get a high score.
"However if I fail the course, I can speak to my parents and suggest that maybe I should watch more porn."
Versi Terjemahan Bahasa Indonesia:
[BANJARMASIN POST] 25 Juli - "Sebuah universitas di Taiwan telah membuka sebuah kursus (mata pelajaran) untuk mengajari mahasiswanya bagaimana mengapresiasi dan menganalisis film porno. Ouch!
Departemen Komunikasi Massa di Universitas Providence resmi membuka kursus unik tersebut semester ini, demikian dilaporkan United Daily News.
Untuk bisa mengikuti kursus, mahasiswa harus memberikan presentasi 15 menit bagaimana mereka menganalisis reaksi psikologis penonton terhadap sebuah klip porno dari perspektif akademik.
Salah satu mahasiwa yang cemas, yang enggan dikutip namanya mengungkapkan,"Kalau aku mendapatkan nilai tinggi untuk mata pelajaran ini, aku nggak tahu bagaimana menjelaskannya ke orangtuaku."
Saat mendaftar di kursus suka rela ini, mahasiwa menandatangani sebuah persetujuan jika gambar terlalu eksplisit, mereka bisa meninggalkan ruangan kelas.
Sang guru, asisten profesor Miss Chen Mingmei, mengatakan sejauh tidak ada mahasiwa yang pernah meninggalkan kelas, namun mereka akan menutup mata saat adegan 'makin hot'.
Lebih dari 50 siswa mendaftar kursus ini, dan sebagian besar dari mereka mengaku pernah menyaksikan video porno sebelumnya. Rasa penasaran menjadi alasan utama para siswa mengikuti kursus porno ini dan sebagian besar siswa mengakui orangtua mereka tidak mengetahui apa yang dipelajari anaknya di universitas.
"Aku amat cemas orangtuaku akan melihat laporan nilai yang dikirimkan ke rumah. Aku nggak tau mesti bilang apa kalau dapat nilai bagus," ujar siswa yang lain. "Namun demikian, jika aku gagal dalam kursus ini, aku bisa bilang ke orangtuaku yang berarti mungkin seharusnya (aku) lebih banyak nonton film porno."
Leave a comment
Sila lontarkan pandangan anda sama ada melalui komen di blog atau di laman Facebook.
Berikanlah pandangan yang bertanggungjawab,tidak berunsur fitnah, tanpa menggunakan kata-kata lucah & kesat melampau (dilepaskan jika sesuai), dan semolek-moleknya biarlah berkaitan dengan isi artikel.
Kepada "Anynomous", sila letakkan nama pena anda. Jangan berani bersuara, tetapi takut memperkenalkan diri!
PERHATIAN:
Komen yang disiarkan di blog atau di laman Facebook tidak semestinya menggambarkan pandangan atau pendirian Duniacacamarba (DCM).
Blog ini TIDAK BERTANGGUNGJAWAB terhadap setiap pandangan atau pendapat yang diutarakan melalui laman sosial FACEBOOK atau yang terlepas siar di RUANG KOMEN blog. Komen itu adalah pandangan peribadi pemilik akaun.
Terima kasih.