Haji Anshori Rela Anak Murtad Demi Kebahagiaan..."Dunia”
Berita di bawah ini merupakan berita terjemahan yang disiarkan dalam HM semalam. Kisah seorang bapa (Muslim) yang merelakan anaknya Mellisa Aryani menjadi murtad dan berkahwin dengan lelaki bukan Islam, seorang pengacara, iaitu Choky Sitohang.
Kata Haji Anshori “"Saya yakin, umpama tidak diberikan kebebasan sekarang toh nanti akan menikah juga. Saya Muslim, jadi saya serahkan ke keluarga, jadi tidak ada masalah.”
Katanya lagi, “"Itu sudah ketentuan Allah, apapun yang terjadi saya yakini Allah. Kita semua sudah ada ketentuan. Semua itu bukan kehendak kita masing-masing. Akhirnya kembali pada keyakinan dan kita mengharapkan mana yang benar."
Seisi keluarga Haji Anshori menghadiri majlis perkahwinan tersebut.
Perkara-perkara sebegini agak biasa berlaku di Indonesia, sama juga perkahwinan antara agama yang kerap berlaku di sana. Jangan terkejut jika di sana kubur orang Islam dan bukan Islam letaknya hanya bersebelahan. Jangan juga terkejut, ada pendakwah yang menegaskan bahawa umat Islam di negara yang mempunyai umat Islam paling banyak di dunia itu kini hanya sekitar 70% sahaja berbanding dahulu 92% (anggaran).
Inilah fenomena Muslim liberal. Produk "Pancasila". Saya petik:
JAKARTA: Seorang bapa sanggup membiarkan anaknya menukar agama untuk membolehkan si anak berkahwin dengan pelakon yang juga pengacara televisyen tempatan.
Lebih buruk lagi, keluarga Haji Anshori sanggup meraikan majlis perkahwinan anaknya yang sudah murtad itu di Jakarta Barat, kelmarin dengan alasan kononnya untuk kebahagiaan si anak. - Agensi
Saya petik beberapa berita daripada media/blog Indonesia:
* Choky Sitohang Married With Aryani Melissa
Pernikahan Choky Sitohang. Choky Sitohang married with Aryani Melissa on June 18, 2010. Wearing a white gold diamond ring, the two were married in a nuanced concept of modern Batak purple and gold.
“The concept of a modern and elegant wedding with purple and gold. His favorite Purple, gold symbolizes something timeless, classic,” said Choky accompanied by his future wife, Melissa Aryanyi, when found in Wisma 76, Slipi, West Jakarta, Friday (11 / 6 ) night.
However, Choky and Melissa did not leave the indigenous Batak tribe. Choky said, “I wear the customary modern Batak. Clothes nuanced but no indigenous Batak Batak complete because not enough time. Why Batak? Since this has been born in my blood. I was born there.” He added, “Oh, yeah, we wear the ring, white gold diamond ring.”
Choky Sitohang dan Melissa Aryani resmi menikah pada 18 Juni 2010. Namun kabar beredar, pernikahan itu tak direstui ayah Melissa, Anshori.
* Keluarga pasrah, istri Choky Sitohong pindah agama
PRESENTER Choky Sitohang melepas lajang dengan menikahi kekasihnya, Melissa. Kabarnya istri Choky itu pindah agama dan keluarga pun hanya bisa pasrah.
"Saya yakin, umpama tidak diberikan kebebasan sekarang toh nanti akan menikah juga. Saya Muslim, jadi saya serahkan ke keluarga, jadi tidak ada masalah," ujar ayah Melissa, Haji Anshori ditemui di tempat resepsi, Gedung Wisma 76, Jl S Parman, Jakarta Barat, Jumat (18/6) malam.
Choky yang akan dimintai keterangannya tidak memberikan kepastian akan berbicara pada pewarta. Hanya keluarga Melissa yang tampak ramah.Meskipun merelakan putri bungsunya pindah agama, ayah Melissa tidak ingin menyesal. Keluarga Melissa hadir dalam pernikahan untuk mendukung kebahagiaan putrinya.
"Itu sudah ketentuan Allah, apapun yang terjadi saya yakini Allah. Kita semua sudah ada ketentuan. Semua itu bukan kehendak kita masing-masing. Akhirnya kembali pada keyakinan dan kita mengharapkan mana yang benar," jelas Anshori.
Kisah percintaan presenter Choky Sitohang dengan Melissa Aryani tidak banyak diketahui publik. Namun ternyata Choky menikah dengan perempuan yang sudah dipacarinya selama lebih dari empat tahun itu.
Pembawa acara Happy Song itu mengaku sudah siap menikahi sang pacar bukan karena lamanya mereka berhubungan. Tetapi Choky yakin bahwa Melissa adalah sosok perempuan yang memang pantas untuk mendampingi hidupnya.
Dikisahkan Choky, awal pertemuannya dengan sang pacar adalah saat mereka mempunyai kegiatan yang sama disebuah komunitas anak muda. Hanya butuh waktu satu bulan, mereka pun resmi berpacaran.
"Saya ketemu Caca (panggilan Melissa) sejak awal membangun karier," tuturnya. Bagi lelaki kelahiran Bandung, 10 Juli 1982 itu, Melissa adalah sosok perempuan yang setia.
Leave a comment
Sila lontarkan pandangan anda sama ada melalui komen di blog atau di laman Facebook.
Berikanlah pandangan yang bertanggungjawab,tidak berunsur fitnah, tanpa menggunakan kata-kata lucah & kesat melampau (dilepaskan jika sesuai), dan semolek-moleknya biarlah berkaitan dengan isi artikel.
Kepada "Anynomous", sila letakkan nama pena anda. Jangan berani bersuara, tetapi takut memperkenalkan diri!
PERHATIAN:
Komen yang disiarkan di blog atau di laman Facebook tidak semestinya menggambarkan pandangan atau pendirian Duniacacamarba (DCM).
Blog ini TIDAK BERTANGGUNGJAWAB terhadap setiap pandangan atau pendapat yang diutarakan melalui laman sosial FACEBOOK atau yang terlepas siar di RUANG KOMEN blog. Komen itu adalah pandangan peribadi pemilik akaun.
Terima kasih.